1. Pengertian Berilmu
Berilmu artinya pandai atau tidak
bodoh, cerdas atau pintar. Berilmu adalah sikap perilaku yang didasarkan pada
ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Orang yang berilmu adalah orang yang memiliki
ilmu pengetahuan, dan mau menggunakan akal sehatnya untuk berpikir. Ilmu
merupakan pintu gerbang yang menghantarkan seseorang meraih kesuksesan dan
kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ
بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ الْاَخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ
ِكلَيْهِمَا فَعَلَيْهِ ِبالْعِلْمِ (رواه البخارى)
“Barangsiapa yang berharap akan
(kebahagiaan) dunia, hendaknya (diraih) dengan ilmu. Barangsiapa berharap
kebahagiaan akhirat hendaknya diraih dengan ilmu, dan barangsiapa berharap
kebahagiaan dari keduanya, hendaknya juga diraih dengan ilmu”(H.R. Bukhari).
2. Pentingnya Berilmu
Ilmu memiliki peran sangat penting
dalam kehidupan manusia. Ilmu dapat membantu manusia melakukan sesuatu dengan
m,udah. Ilmu juga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Hidup berilmu itu
penting agar tidak tersesat dan terasa berat, sebab dengan berilmu kita akan
terbantu dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Dengan ilmu kita dapat
melakukan apa saja, dan dapat berjalan kemana saja tanpa ada rasa takut, sebab
ilmu itu nuur (cahaya) yang dapat menunjukkan jalan yang tepat.
3. Bentuk Perilaku Berilmu
1)
Perikaunya berdasarkan akal sehat.
Orang yang memiliki ilmu pengetahuan
dalam melakukan tindakan sosialnya dalam kehidupan sehari-hari, perilakunya
selalu didasarkan pada akal sehat. Ia akan mendahulukan akal budinya dari pada
emosi dan hawa napsunya. Akal sehatlah yang dapat membedakan kebenaran dari
kesalahan, kenaikan dari keburukan. Perbuatan dan ucapan yang didasarkan pada
akal sehat, tentu akan dapat mendatangkan banyak manfaat baik bagi pelakunya
maupun bagi orang lain.
2)
Perilakunya berdasarkan ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan modal
utama dalam meraih kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Suatu
pekerjaan yang dilakukan tidak berdasarkan ilmu, hanya dapat mendatangkan
kemudaratan. Bahkan lebih dari itu, dapat mendatangkan malapetaka bagi
pelakunya dan orang lain. Perilaku yang berdasarkan ilmu pengetahuan sungguh
tidak akan mendatangkan kerugian. Sebab ilmu akan membimbing dan mengarahkan
pemiliknya pada jalan menuju kebenaran dan kebaikan.
3)
Perilakunya tidak menyimpang dari aturan hukum dan tradisi.
Dengan ilmu dan akal sehatnya
seorang yang berilmu akan selalu bersikap dan berperilaku hati-hati, agar tidak
melanggar aturan hukum dan tradisi yang berlaku. Orang yang memiliki ilmu dan
pengetahuan tentu tidak mau melanggar peraturan-peraturan tersebut, baik
peraturan yang dibuat oleh sesama manusia maupun peraturan yang dibuat oleh
Allah swt.
4. Contoh Perilaku Berilmu
1)
Seorang siswa MTs kelas 9 yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Akhir,
dengan akan sehatnya menolak ajakan teman-temannya untuk bermain dan
berhura-hura.
2)
Seorang bapak-bapak yang sedang sakit, dengan akal sehat dan ilmunya menolak
ajakan untuk berobat ke dukun.
1.
Nilai-nilai Positif dari Berilmu dalam Fenomena Kehidupan
1.
Dapat membedakan mana yang benar dan
mana yang slah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang halal dan mana
yang haram, mana perintah mana larangan dan sebagainya.
2.
Dapat hidup dengan terang benderang,
ringan dan penuh kenyamanan sebab ilmu menyinari pemiliknya sepanjang
dimanfaatkan di jalan yang baik dan benar
3.
Dapat menghindari berbagai kesalahan
dan perbuatan buruk lainnya, yang akan mendatangkan kerugian dan malapetaka,
baik bagi pelakunya maupun masyarakat lingkungannya.
4.
Semua perbuatan dan tindakan
berdasrkan ilmu pengetahuan dapat mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi orang
lain. Sebab dengan ilmu segala sesuatu akan bermanfaat.
5.
Mendapat tempat dan kedudukan yang
terhormat. Dimana dan kapanpun, di dunia ini orang yang berilmu pasti mendapat
temat dan kedudukan yang terhormat. Karena ilmunya seseorang menjadi dihormat,
oleh ilmunya seseorang menjadi dihargai, dengan ilmunya pula ia mampu melakukan
sesuatu yang berguna.
6.
Mendapat dua keuntungan dan
kehormatan sekaligus, kehormatan di mata manusia dan dihadapan Allah swt.
6. Cara membiasakan diri menjadi berilmu
1.
Tanamkan keimanan dan ketaqwaan yang
kuat dalam hati agar hidup selalu mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah
swt.
2.
Tumbuhkan sikap cinta ilmu, baik
ilmu agama maupun ilmu-ilmu yang alam agar tumbuh pula semangat belajar yang
tinggi, tekun, rajin dan ulet dalam belajar.
3.
Jadikan buku sebagai sahabat tempat
bertanya dan menimba ilmu pengetahuan dengan cara membacanya secara cermat dan
teratur
4.
Hadapi segala sesuatu dengan sikap
objektif, rasional dan kepala dingin, sehingga tidak terbawa oleh hawa napsu
yang cenderung mendatangkan kerugian dan malapetaka
5.
Berdoalah kepada Allah swt. Agar
diberi kekuatan untuk menjadi orang yang berilmu.
B. KERJA KERAS
1. Pengertian Kerja Keras
Kerja keras artinya melakukan suatu
usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa mengenal lelah. Pengertian lain
kerja keras adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan.
Pepatah arab mengatakan:
مَنْ جَدَّ وَجَدَ وَمَنْ حَرَكَ
وَصَلَ
“Barangsiapa yang sungguh-sungguh
(kerja keras), niscaya akan berhasil, dan barangsiapa yang bergerak (berjalan),
niscaya akan sampai”.
2. Pentingya Kerja Keras
Islam menganjurkan umatnya agar mau
bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya Islam membenci
umatnya yang hanya berpangku tangan, malas-malasan dan tidak mau bekerja mencari
nafkah. Selain bekerja keras, kita juga harus berdo’a kepada Allah agar apa
yang diinginkan dapat terkabul. Bekerja adalah usaha lahir yang harus dilakukan
manusia (Syari’at), sedang berdo’a adalah ikhtiar batin yang harus dilakukan
manusia (hakikat). Pentingnya bekerja keras dan berdo’a disebabkan antara lain:
1)
Manusia sadar akan kebutuhan hidupnya yang harus dipenuhi, agar hidup menjadi
bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
2)
Manusia dituntut untuk bersikap kreatif dan rajin bekerja, sebab tanpa bekerja
seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
3)
Manusia menyadari bahwa tidak ada rejeki dan kebahagiaan yang datangnya dari
langit, melainkan harus diraih dengan kerja keras, banting tulang, dan peras
keringat.
4)
Manusia menyadari bahwa ada kekutan lain di luar kekutan yang dimilikinya,
sehingga hasil dari kerja kerasnya harus dipasrahkan sepenuhnya kepada
keagungan Allah swt. Oleh karena itu manusia wajib berdo’a atas semua kerja
kerasnya.
5)
Manusia semakin kuat keimanannya, karena disamping bekerja kerasnya juga
kepasrahannya kepada kehendak terbaik Allah swt.
6)
Manusia tidak memilih salah satunya, bekerja atau berdo’a, melainkan
kedua-duanya sangat penting dilakukan. Bekerja keras terlebih dahulu, kemudian
berdo’a memohon perlindungan dan keberhasilan.
3. Bentuk Kerja Keras
1)
Melakukan setiap pekerjaan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan dengan niat
ibadah karena Allah.
2)
Tidak mudah patah semangat dalam melakukan setiap pekerjaan, seberat dan
sesulit apapun pekerjaan yang dihadapinya.
3)
Melakukan pekerjaan tidak tergesa-gesa, sebab pekerjaan yang dilakukan dengan
tergesa-gesa tidak mendatangkan hasil yang baik dan optimal.
4)
Tidak meremehkan setiap pekerjaan yang hanya akan mendatangkan sikap malas dan
jenuh dalam bekerja, melainkan sebaliknya semua pekerjaan dipandang serius
sehingga harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5)
Mencintai pekerjaan yang dilakukannya sehingga bekerja dengan sepenuh hati.
4. Contoh Kerja Keras
1)
Seorang anak MTs yang ayahnya hanya tukang bakso keliling, punya cita-cita
ingin menjadi sarjana ekonomi yang sukses. Demi meraih cita-citanya anak
tersebut sudah mempersiapkan dirinya sejak sekolah di MTs, dengan cara membantu
ayahnya berdagang bakso keliling di luar waktu belajar. Sesudah duduk di bangku
aliyah bahkan perguruan tinggi dia sudah berani dan bekerja keras berjualan
bakso secara mandiri. Alhasil dengan kerja kerasnya dia dapat menyelesaikan
kuliahnya, bahkan telah diterima bekerja di perusahaan ternama di kota ini.
2)
Annisa adalah seorang anak MTs yang ayahnya bekerja sebagai buruh pabrik dan
ibunya sakit lumpuh. Dia punya cita-cita ingin menjadi bidan. Dia berani dan
sanggup bekerja keras dengan tanpa ada rasa malu untuk meraih cita-citanya
dengan belajar membuat makanan ringan untuk dijual diwarung-warung yang ada di
daerahnya. Dengan semangat kerja kerasnya alhasil dia bisa melanjutkan studinya
dan berhasil menjadi seorang bidan.
5. Nilai-nilai Positif dari Kerja Keras dalam Fenomena
Kehidupan
1.
Memiliki keimanan yang kuat dalam
hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan setan, ketika
menjalankan sesuatu pekerjaan.
2.
Memiliki kesabaran yang kuat
sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan pekerjaan setan yang harus
dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian,
agar mendapatkan hasil yang baik.
3.
Memiliki keyakinan dalam hati bahwa
bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, yang kelak akan mendapat
pahala dari Allah swt.
4.
Senantiasa berusaha sebisa mungkin
agar pekerjaan tidak menyimpang dari ajaran Islam, sehingga selain mendapatkan
hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama.
5.
Selalu waspada dan bersikap
hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian, baik bagi diri
sndiri maupun orang lain.
6.
Terbiasa berperilaku kerja keras
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Cara membiasakan
diri bersikap bekerja keras
- Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya hindari pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat.
- Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan dan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran Islam, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuaj agama.
- Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritik, teguran atau nasihat dari pihak manapun yang tujuannya baik, terutama yang mengingatkan ketika kita lupa.
- Selalu menjaga diri dari sikap tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu bekerja, sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan munkar.
- Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan kerja, seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.
- Panjatkan do’a kepada Allah, agar diberi kekutan dapat bersikap perilaku kerja keras dalam menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang datang dari langit tanpa ada usaha dan kerja keras.
- Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah dewasa menjadi orang yang sukses.
C. KREATIF
1. Pengertian
Kreatif
Kreatif artinya sikap terampil dan
cekatan yang membuat seseorang tidak mau berpangku tangan atau
bermalas-malasan. Seorang yang kreatif selalu berusaha dan bekerja untuk
mendapatkan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain
“perbuatlah apa yang
kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
2. Pentingnya Kreatif
1)
Membuat seseorang menjadi tidak malas dan tidak mau bergantung kepada orang
lain
2)
Membuat suatu benda yang semula kurang berharga atau bahkan tidak dihargai
menjadi bernilai tinggi di tangan seseorang
3)
Menatap masa depan secara terang dan gemilang, sebab semua yang ada di
sekelilingnya dipandang sebagai potensi yang dapat digunakan untuk meraih
kesuksesan hidup
4)
Dapat meningkatkan daya juang yang tinggi dalam meraih kesuksesan. Sebab,
perilaku kreatif dapat mendorong seseorang lebih cepat meraih kemajuan dan
keberhasilan.
3. Bentuk Kreatif
1)
Tidak Malas
Malas merupakan penyakit yang sangat
berbahaya, terutama bagi para generasi muda. Sebab sikap perilaku malas itu
dapat menghilangkan sikap perilaku kreatif, sikap mau bekerja keras, sikap
semangat juang yang pada akhirnya mendatangkan penyesalan. Bagaimanapun sikap
malas tidak akan membawa keberuntungan, oleh sebab itu seorang yang kreatif
selalu berusaha menjauhi sikap malas, bahkan menghindari dan membuangnya sama
sekali dalam kehidupannya.
2)
Tidak mudah putus asa
Putus asa merupakan sikap perbuatan
keji yang harus dihindari oleh setiap muslim. Orang yang memiliki sikap
kreatif, senantuasa berjiwa kuat dan tegar tidak mudah putus asa. Seberat
apapun masalah dan kesulitan yang dihadapi, selalu diterimanya dengan lapang
dada. Bahkan semakin banyak dan berat suatu masalah yang menimpanya, ide
kreatifnya semakin cemerlang untuk kemudian melakukan yang terbaik bagi dirinya
dan orang lain. Seorang kreatif anti putus asa, sebab putus asa selain
merupakan perbuatan dosa, juga tidak akan menyelesaikan masalah.
3)
Berwawasan luas
Seorang yang berperilaku kreatif
niscaya memiliki wawasan yang luas. Wawasan ialah pandangan yang didasarkan
pada pengetahuan dan pengalaman. Semakin banyak pengetahuan seseorang akan
semakin luas wawasannya, begitu pula semakin banyak pengalaman seseorang,
niscaya semakin luas pula wawasannya. Seorang yang berperilaku kreatif selalu
berupaya menambah wawasannya, menambah ilmunya, dan menambah pengalamannya.
4. Contoh kreatif
1)
Ahmad adalah anak dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Ayah dan ibunya
seorang buruh tani yang penghasilannya pas-pasan. Pembayaran SPP disekolahnya
selalu menunggak, karena penghasilan orang tuanya tidak mencukupi. Untuk
membantu meringankan beban orang tuanya ahmad melakukan tindakan kreatif, yaitu
dengan cara mencari kayu bakar di hutan, kemudian kayu bakar tersebut dijual
kepada yang membutuhkan, dan uangnya dipakai untuk biaya sekolahnya.
5. Nilai-nilai positif dari kreatif dalam fenomena kehidupan
1)
Sikap rajin dan sungguh-sungguh
Orang yang berperilaku kreatif,
merupakan orang yang rajin dan sungguh-sungguh dalam melakukan suatu pekerjaan.
Apapun yang dilakukannya selalu membuahkan hasil yang bermanfaat baik bagi
dirinya maupun bagi orang lain.
2)
Berjiwa besar
Berjiwa besar artinya dapat menerima
suatu kenyataan, sepahit apapun tanpa mencari kambing hitam atau menyalahkan
orang lain. Seseorang yang kreatif adalah seseorang yang memiliki sikap jiwa besar,
sehingga tidak memandang suatu masalah dari sebab-sebabnya, melainkan bagaimana
jalan keluarnya. Baginya tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan,
seberat apaun. Hal ini disebabkan manusia telah diberi akal dan hati untuk
berpikir dan merenung dalam mencari jalan keluar (solusi) yang tepat bagi
masalah tersebut yang sedang dihadapi. Dengan demikian, sikap jiwa besar
terkandung dalam sikap terpuji kreatif.
3)
Cerdas
Ide-ide kreatif hanya dapat tumbuh
dari kecerdasan akal dan pikiran. Kecerdasanlah yang membuat seseorang memiliki
ide-ide cemerlang dan brilian, yang disebut dengan ide kreatif ide tersebut
kemudian membentuk sikap kreatif, dan pada akhirnya melahirkan perilaku dan
perbuatan yang kreatif pula.
4)
Pantang menyerah
Pantang menyerah artinya siap
menerima segala tantangan dan hambatan, dan tidak akan mundur menerima
kenyataan/suatu maslah. Seorang kreatif, suatu masalah bukanlah hambatan yang
membuatnya harus menyerah atau mundur, melainkan suatu kesempatan untuk semakin
meningkatkan sikap kreatifnya. Dengan kata lain, semakin berat masalah yang
dihadapinya semakin meningkat kreatifitasnya.
5)
Bersikap cermat
Cermat dapat diartikan sebagai sikap
cakap dan trampil dalam menentukan sesuatu. Sikap cermat merupakan sikap
terpuji yang amat penting dimiliki oleh seorang muslim yang kreatif. Tanpa
sikap cermat, niscaya seseorang dapat terjerumus ke dalam jurang kehancuran.
Sikap cermat tidak hanya dibutuhkan ketika menghadapi masalah, tetapi juga
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Membiasakan berperilaku Kreatif dalam kehidupan
sehari-hari.
1)
Tanamkan keimanan dan ketaqwaan yang kuat dalam hati agar hidup selalu dalam
bimbingan dan perlindungan Allah swt.
2)
Perbanyak bergaul dengan orang yang memiliki perilaku kreatif, sehingga dapat
mengasah otak dan pikiran kita menjadi lebeih cemerlang dan kreatif dalam
menghadapi kehidupan.
3)
Perbanyak membaca dan belajar, baik dengan cara membaca buku maupun dengan cara
bergaul dengan mereka yang berperilaku kreatif.
4)
Tanamkan keyakinan bahwa hidup ini akan terasa mudah dan menyenangkan bagi
orang yang kreatif dan pekerja keras.
5)
Mulailah membiasakan diri berperilaku kreatif sejak masih kecil, agar kelak
menjadi orang yang sukses.
D. PRODUKTIF
1. Pengertian
Produktif
Produktif dapat diartikan sebagai
sikap ingin terus berkarya atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi
dirinya maupun bagi orang lain. Bagi orang yang memiliki perialku produktif,
tidak ada kata berhenti atau menganggur. Sebab sesungguhnya banyak hal yang
dapat dikerjakan dan akan mendatangkan manfaat bagi kehidupannya, asalkan
dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
قَالَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :خَيْرُالنَّاِس اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ (رواه احمد)
“Rasulullah saw. Bersabda,
“sebaik-baik manusia adalah orang yang memberikan manfaat bagi orang lain
(H.R.Ahmad)
2. Pentingnya Perilaku Produktif
1)
Mendorong manusia untuk meraih kemajuan terus menerus, sebab perilaku produktif
menuntun pemiliknya senantiasa berkarya dan bekerja tanpa mengenal lelah.
2)
Menolong manusia untuk selalu bekerja dan berkarya yang dapat mendatangkan
manfaat bagi dirinya dan masyarakat lingkungannya, sehingga kehadiran seorang
produktif sangat dinantikan oleh semua orang.
3)
Dapat melakukan sesuatu yang tidak atau belum tentu dapat dilakukan oleh orang
lain, sebab hanya seorang produktiflah yang mau melakukan sesuatu tanpa
memperhitungkan untung rugi, melainkan berdasrkan nilai manfaat atas perbuatan
yang dilakukannya.
3. Bentuk Perilaku Produktif
1)
Semangat kerja keras
Kerja keras artinya bekerja dengan
sekuat tenaga dan daya yang dimiliki, pantang menyerah dalam menghadapi
berbagai rintangan dan hambatan, tidak berputus asa dalam menghadapi kesulitan,
dan tidak menyesali kegagalan pada masa lalu.
2)
Pandai menggunakan waktu dan kesempatan
Bagi seorang yang memiliki sikap
produktif, tidak ada waktu yang berlalu dengan sia-sia, tanpa arti dan tidak
berguna. Waktu adalah peluang dan kesempatan yang harus digunakan dengan sebaik-baiknya,
agar dapat mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan bagi kehidupan dirinya dan
masyarakat luas.
3)
Berjiwa pengabdi
Seseorang yang memiliki sikap
produktif tidak akan menghitung untung rugi dalam setiap melakukan pekerjaan.
Baginya bekerja merupakan pengabdian yang tulus untuk mendatangkan suatu
kebaikan dan manfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
4)
Berazaz manfaat
Berazaz manfaat artinya suatu
pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu termasuk kehidupannya harus
memberikan manfaat kepada orang banyak. Bagi seseorang yang bersikap produktif
segala sesuatu harus dinilai dari segi manfaatnya, termasuk dalam menggunakan
waktu dan kesempatan, melakukan suatu pekerjaan dan sebagainya. Jadi apa yang
dilaukannya selalu mendatangkan manfaat bagi dirinya dan bagi orang lain.
4. Contoh Perilaku Produktif
1)
Mahmud adalah siswa MTs kelas 9, dia aktif diberbagai bidang di sekolahnya.
Ditengah-tengah kesibukannya Mahmud masih bisa menyisihkan sebagian waktunya
untuk berkarya, yaitu membuat hiasan untuk gantungan kunci dari ayaman dan
ukiran. Hasil karyanya di sukai oleh teman-temannya, bahkan gurunya sendiri
banyak yang memesannya.
5. Nilai-nilai positif dari Perilaku Produktif dalam
fenomena kehidupan
1. Mendatangkan manfaat bagi dirinya
dan orang lain
Seorang yang berperilaku produktif
selalu melakukan pekerjaan yang dapat mendatangkan manfaat dan kebaikan, baik
bagi dirinya maupun bagi orang lain. Hidupnya tidak lepas dari suatu pekerjaan
dan karya, tidak mengenal istilah berhenti atau berputus asa.
2. Terhindar dari sikap pemalas
Orang yang memiliki sikap perilaku
produktif, pastilah seorang yang kreatif dan pekerja keras. Oleh sebabitu,
niscaya dirinya terhindar dari sikap malas dan berpangku tangan sikap produktif
dapat mendorong pemiliknya selalu bersemangat dalam bekerja atau belajar, tidak
mudah menyerah, apalagi berputus asa.
3. Ikhlas beramal
Perbuatan yang tidak dilandasi
dengan rasa ikhlas, niscaya tidak akan menghasilkan sesuatu yang terbaik bagi
pelakunya, dan begitu pula bagi orang lain. Sebab tanpa keikhlasan, pekerjaan
tidak akan sempurna dan tidak pula mendatangkan kebaikan
4. Dapat menggunakan waktu dan
kesempatan
“ kesempatandatangnya Cuma sekali”.
Artinya orang yang tidak menggunakan kesempatan tidak akan menemukan lagi pada
kesempatan dikemudian hari. Di mata orang produktif, hidup ini merupakan
kesempatan yang juga datangnya suma sekali. Alangkah meruginya jika tidak
dipergunakan untuk mengerjakan berbagai kebaikan, yang dapat mendatangkan
manfaat bagi dirinya dan orang lai.
6. Membiasakan berperilaku Produktif dalam kehidupan
sehari-hari.
1.
Tanamkan keimanan dan ketaqwaan yang
kuat dalam hati, agar hidup selalu dalam lindungan Allah swt.
2.
Perbanyak bergaul dengan orang-orang
yang memiliki perilaku produktif agar dapat meneladaninya dalam kehidupan
sehari-hari.
3.
Hindari bergaul dengan mereka yang
perilakunya pemalas, penghayal, dan suka hura-hura, sebab hanya akan
mendatangkan kerugian.
4.
Manfaatkan waktu dan kesempatan
jangan sampai berlalu sia-sia, sebab keduanya hanya datang satu kali
menghampiri kita. Waktu hari ini berbeda dengan hari kemarin dan hari esok,
begitu pula kesempatan jarang yang datang dua kali.
5.
Berdoalah kepada Allah. Agar diberi
kekuatan untuk senantiasa berperilaku produktif, supaya hidup lebih berarti dan
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
E. INOVATIF
1.
Pengertian inovatif
Inovatif berarti bersifat pembaruan.Kata inovatif berasal dari kata
bahasa Inggris “Innovate” yang artnya memperkenalkan sesuatu yang baru
sedangkan “Innovative” berarti bersifat memperbarui.Kemudian kata “Innovate”
dan “Innovative” merupakan bahasa Indonesia dengan mengalami perubahan
penulisan menjadi “Inovatif” yang berarti bersifat memperkenalkan suatu yang
baru.Maksudnya upaya yang dilakukan lebih maju daripada yang sudah
lalu.Sedangkan orang yang melakukan pembaharuan disebut “Innovator”.
2. Pentingnya perilaku Inovatif
1. Mendorong seseorang menjadi Giat
belajar dan bekerja
2.
Agar selalu berorientasi kedepan
3. Memiliki ide-ide yang cemerlang
4. Menjadi orang yang mempunyai fikiran rasional dan
berprasangka baik
5.
menghargai waktu dan menggunakannya
dengan sebaik-baiknya
6.
Suka melakukan eksperimen-eksperimen
dan penelitian
3. Bentuk Perilaku inovatif
Yang dimaksud dengan perilaku
inovatif adalah perilaku manusia yang mereka gunakan untuk menghasilkan,
memanfaatkan hal-hal baru dalam setiap organisasi.
1.
Kreatifitas.
Dibutuhkan
kreatifitas / kemampuan yang digunakan untuk mengembangkan ide-ide baru yang
melingkupi 3 aspek, yaitu kemampuan dan imajinasi, keahlian, dan motivasi
internal
2.
Pengambilan resiko.
Ini
dibutuhkan agar terciptanya dorongan dalam ide baru untuk menghadapi rintangan
yang ada sehingga pengambilan resiko merupakan cara untuk mewujudkan ide yang
kreatif menjadi nyata
4.
Nilai-nilai positif dari Perilaku Inovatif dalam fenomena kehidupan
- Dapat mengikuti perkembangan zaman
- Memperoleh hasil yang cukup banyak dari karyanya
- Tercukupi kebutuhan hidupnya
- Memperoleh kepuasan batin
- Bertambah banyaknya hubungan persaudaraan
5. Membiasakan berperilaku Produktif dalam kehidupan
sehari-hari.
- Berusaha untuk menciptakan lapangan kerja baru
- Berusaha mengembangkan kemampuan yang dimiliki
- Mengutamakan kualitas produk dengan harga yang terjangkau di pasaran
- Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Selalu mengadakan evaluasi hasil usahanya 6) Memiliki tekad bahwa besok harus lebih baik dari hari ini
Tugas Kelompok
Pembimbing
Aqidah Akhlak Dra.Hj.ZURIATI
KELOMPOK
3 :
·
RIZKI RIADHUL HUDA
·
RIRIN SUDIRO
·
ROSI YULIA
·
MUHAMMAD FAISAL
·
ZERNI HADESYU
Kelas : IX5 (sembilan lima)
Madrasah Tsanawiyah Negeri 094
Tembilahan, Riau
Oktober 2013
Post a Comment