KATA PENGANTAR
Puji sukur
kita panjat kan kehadirat allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada kami sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini dengan tepat
pada waktunya tentang Sejarah Peristiwa Bandung Lautan Api Semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan kita.
Kami
menyadari makalah yang kami buat jauh dari sempurna maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran kepada teman –teman dan guru pembimbing
sejarah perjuangan bangsa ini.
Tembilahan, 8 Mei , 2016
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………….
BAB
I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...
1.
Latar
belakang…………………………………………………………………….
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
a.
Sejarah Peristiwa Bandung Lautan
Api…………………………………………
b. Bandung lautan
api……………………………………………………………….
c. Asal
istilah………………………………………………………………………….
d.
Insiden Perobekan
Bendera……………………………………………………...
e.
Bandoeng Laoetan Api ……………………………………………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………
A .Kesimpulan………………………………………………………………..............
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar belakang
Perang Medan Area yang terjadi di Kota Medan 15 Februari
1947, dinilai lebih menggambarkan sikap kepahlawanan dari beberapa perang
lainnya melawan kolonialisme Belanda.Sekretaris Pusat Sudi Sejarah dan
Ilmu-Ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan, Erond Damanik, mengatakan
berdasarkan pengkajian yang dilakukan, maka perang Medan Area tidak kalah
penting jika dibanding dengan perang lainnya di Surabaya, 10 November 1945 yang
akhirnya memunculkan sebutan "Arek-Arek Suroboyo".
Istilah Bandung Lautan Api menjadi istilah
yang terkenal setelah peristiwa pembumihangusan tersebut. Jenderal A.H Nasution adalah Jenderal TRI yang
dalam pertemuan di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika ), setelah kembali dari
pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta , memutuskan strategi yang
akan dilakukan terhadap Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris
tersebut.Peristiwa yang terjadi di tanah Pasundan itu berawal dari pertempuran
antara para pemuda dan TKR melawan tentara Jepang pada bulan September dan
Oktober 1945. Pada tanggal 9 Oktober 1945, pertempuran yang terjadi antara
rakyat Bandung dan TKR melawan tentara Jepang dapat diselesaikan dengan damai.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Peristiwa Bandung Lautan Api
Mengenal
sejarah Indonesia, salah satunya ada peristiwa Bandung Lautan Api. Peristiwa
yang terjadi di tanah Pasundan itu berawal dari pertempuran antara para pemuda
dan TKR melawan tentara Jepang pada bulan September dan Oktober 1945.Pada
tanggal 9 Oktober 1945, pertempuran yang terjadi antara rakyat Bandung dan TKR
melawan tentara Jepang dapat diselesaikan dengan damai. Rakyat Bandung dan TKR
berhasil mendapatkan senjata dari pabrik senjata dan mesiu di Kiaracondong.Akan
tetapi, bersamaan dengan itu datanglah tentara sekutu memasuki Kota Bandung
pada tanggal 21 Oktober 1945. Kedatangan pasukan sekutu itu membuat suasana
Kota Bandung menjadi tegang. Pertempuran-pertempuran kecil pun tak
terhindarkan.
Ketika
pasukan sekutu merasa terdesak, sekutu memberika ultimatum agar seluruh rakyat
Bandung paling lambat tanggal 29 November 1945, pukul 12 untuk meninggalkan
Bandung Utara. Namun, sampai batas waktu yang ditentukan, rakyat Bandung tidak
mematuhinya.Pada tanggal 24 Maret 1946, sekutu mengeluarkan ultimatum lagi agar
rakyat Bandung meninggalkan Kota Bandung. Namun, lagi-lagi ultimatum itu tidak
digubris. Akibatnya, pertempuran pun tak dapat dihindarkan. Ribuan orang mulai
meninggalkan Kota Bandung. Tentara Republik Indonesia sengaja membakar
gedung-gedung pemerintahan yang terdapat di Kota Bandung. Maksudnya, agar
sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Asap membumbung tinggi. Kota Bandung
menjadi lautan api.
1. Bandung
lautan api
Kota bandung dimasuki inggris pada bulan oktober 1945 sekutu
meminta hasil lucutan tentara jepang oleh TKR diserahkan kepada sekutu pada
tanggal 21 november 1945 sekutu mengultimatum agar kota bandungdikosongkan hal
ini tidak diindahkan oleh TRI dan rakyat indonesia,Perintah ultimatum tsb
diulang tanggal 23 maret 1946 . pemerintah RI di jakarta memerintah supaya TRI
mengosongkan bandung, tetapi pimpinan TRI di yogjakarta menginstruksikan supaya
bandung tidak dikosongkan akhirnya dengan barat hati TRI mengosongkan kota
bandung, sebelum keluarBandung pada tanggal 23 maret 1946 para pejuang RI
menyerang markas sekutu dan membumihanguskan bandung bagian selatan. Untuk
mengenang peristiwa tersebur ismail marzuki mengabadikan dalam sebuah lagu
halo-halo bandung
Pasukan Inggris bagian
dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945 .
Sejak semula hubungan mereka dengan pemerintah RI sudah tegang. Mereka menuntut
agar semua senjata api yang ada di tangan penduduk, kecuali TKR dan polisi ,
diserahkan kepada mereka. Orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp
tawanan mulai melakukan tindakan-tindakan yang mulai mengganggu keamanan.
Akibatnya, bentrokan bersenjata antara Inggris dan TKR tidak dapat dihindari.
Malam tanggal 24 November 1945, TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan
serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai markas. Tiga hari
kemudian, MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar
Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk pasukan
bersenjata.Ultimatum Tentara Sekutu agar Tentara
Republik Indonesia (TRI, TNI kala itu) meninggalkan
kota Bandung mendorong TRI untuk melakukan operasi " bumihangus ".
Para pejuang pihak Republik Indonesia tidak rela bila Kota Bandung dimanfaatkan
oleh pihak Sekutu dan NICA. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil
melalui musyawarahMadjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak
Republik Indonesia, pada tanggal 24 Maret 1946 [2] .
Kolonel Abdoel Haris
Nasoetion selaku Komandan Divisi
III TRI mengumumkan
hasil musyawarah tersebut dan memerintahkan evakuasi Kota Bandung.[rujukan? ] Hari
itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota
Bandung dan malam itu pembakaran kota berlangsung.
Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan
maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis
militer. Di mana-mana asap hitam mengepul membubung tinggi di udara dan semua
listrik mati. Tentara Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit
terjadi. Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot ,
sebelah selatan Bandung, di mana terdapat gudang amunisi besar
milik Tentara Sekutu. Dalam pertempuran ini Muhammad Toha dan Ramdan ,
dua anggota milisi BRI (Barisan Rakjat Indonesia) terjun dalam misi untuk
menghancurkan gudang amunisi tersebut. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang
tersebut dengan dinamit . Gudang besar itu meledak dan terbakar bersama kedua
milisi tersebut di dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan
tetap tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan mereka, maka pada pukul
21.00 itu juga ikut dalam rombongan yang mengevakuasi dari Bandung. Sejak saat
itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan
TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota, sehingga Bandung pun menjadi
lautan api.
Pembumihangusan Bandung tersebut dianggap merupakan strategi
yang tepat dalam Perang
Kemerdekaan Indonesia karena kekuatan TRI dan
milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak Sekutu dan NICA yang
berjumlah besar. Setelah peristiwa tersebut, TRI bersama milisi rakyat
melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini mengilhami
lagu Halo, Halo Bandung yang nama penciptanya masih menjadi bahan perdebatan .
Beberapa
tahun kemudian, lagu "Halo, Halo Bandung" secara resmi
ditulis, menjadi kenangan akan emosi yang para pejuang kemerdekaan Republik
Indonesia alami saat itu, menunggu untuk kembali ke kota tercinta mereka yang
telah menjadi lautan api.
2.
Asal istilah
Istilah Bandung Lautan Api menjadi istilah
yang terkenal setelah peristiwa pembumihangusan tersebut. Jenderal A.H Nasution adalah Jenderal TRI yang dalam pertemuan
di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika ), setelah kembali dari pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta ,
memutuskan strategi yang akan dilakukan terhadap Kota Bandung setelah menerima
ultimatum Inggris tersebut.
"Jadi
saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir itu. Memang dalam
pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua orang. Nah,
disitu timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Dia
berpendapat, “Mari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api.” Yang dia
sebut lautan api, tetapi sebenarnya lautan air." - A.H Nasution, 1 Mei 1997
Istilah Bandung
Lautan Api muncul pula di harian Suara Merdeka tanggal 26 Maret 1946 .
Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje Bastaman ,
menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di
sekitar Pameungpeuk , Garut .
Dari puncak itu Atje Bastaman melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai
dengan Cimindi .
Setelah
tiba di Tasikmalaya , Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis
berita dan memberi judul "Bandoeng Djadi Laoetan Api". Namun
karena kurangnya ruang untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek
menjadi "Bandoeng Laoetan Api".
PadaBulan
Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah
dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota Bandung menuju
pegunungan di selatan. Beberapa tahun kemudian, lagu "Halo-Halo
Bandung" ditulis untuk melambangkan emosi mereka, seiring janji akan
kembali ke kota tercinta, yang telah menjadi lautan api
3. Insiden Perobekan Bendera
Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum
sepenuhnya merdeka. Kemerdekaan harus dicapai sedikit demi sedikit melalui
perjuangan rakyat yang rela mengorbankan segalanya. Setelah Jepang kalah,
tentara Inggris datang untuk melucuti tentara Jepang. Mereka berkomplot dengan
Belanda (tentara NICA) dan memperalat Jepang untuk menjajah kembali
Indonesia. Berita pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dari Jakarta
diterima di Bandung melalui Kantor Berita DOMEI pada hari Jumat pagi, 17 Agustus
1945. Esoknya, 18 Agustus 1945, cetakan teks tersebut telah tersebar. Dicetak
dengan tinta merah oleh Percetakan Siliwangi. Di Gedung DENIS, Jalan Braga
(sekarang Gedung Bank Jabar), terjadi insiden perobekan warna biru bendera
Belanda, sehingga warnanya tinggal merah dan putih menjadi bendera Indonesia.
Perobekan dengan bayonet tersebut dilakukan oleh seorang pemuda Indonesia
bernama Mohammad Endang Karmas, dibantu oleh Moeljono.
Tanggal 27 Agustus 1945, dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR),
disusul oleh terbentuknya Laskar Wanita Indonesia (LASWI) pada tanggal 12
Oktober 1945. Jumlah anggotanya 300 orang, terdiri dari bagian pasukan tempur,
Palang Merah, penyelidikan dan perbekalan. Peristiwa yang memperburuk
keadaan terjadi pada tanggal 25 November 1945. Selain menghadapi serangan
musuh, rakyat menghadapi banjir besar meluapnya Sungai Cikapundung. Ratusan
korban terbawa hanyut dan ribuan penduduk kehilangan tempat tinggal. Keadaan
ini dimanfaatkan musuh untuk menyerang rakyat yang tengah menghadapi musibah.
Berbagai
tekanan dan serangan terus dilakukan oleh pihak Inggris dan Belanda. Tanggal 5
Desember 1945, beberapa pesawat terbang Inggris membom daerah Lengkong Besar.
Pada tanggal 21 Desember 1945, pihak Inggris menjatuhkan bom dan rentetan tembakan
membabi buta di Cicadas. Korban makin banyak berjatuhan.
4.
Bandoeng Laoetan Api
Ultimatum agar Tentara
Republik Indonesia (TRI) meninggalkan kota dan rakyat, melahirkan politik
"bumihangus". Rakyat tidak rela Kota Bandung dimanfaatkan oleh musuh.
Mereka mengungsi ke arah selatan bersama para pejuang. Keputusan untuk
membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan
Perjuangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24
Maret 1946.
Kolonel
Abdul Haris Nasution selaku Komandan Divisi III, mengumumkan hasil musyawarah
tersebut dan memerintahkan rakyat untuk meninggalkan Kota Bandung. Hari itu
juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota.
Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat dengan maksud agar
Sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Di sana-sini asap hitam mengepul
membubung tinggi di udara. Semua listrik mati. Inggris mulai menyerang sehingga
pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang paling seru terjadi di Desa Dayeuhkolot,
sebelah selatan Bandung, di mana terdapat pabrik mesiu yang besar milik Sekutu.
TRI bermaksud menghancurkan gudang mesiu tersebut. Untuk itu diutuslah pemuda
Muhammad Toha dan Ramdan. Kedua pemuda itu berhasil meledakkan gudang tersebut
dengan granat tangan. Gudang besar itu meledak dan terbakar, tetapi kedua
pemuda itu pun ikut terbakar di dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada
mulanya akan tetap tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan maka pada jam
21.00 itu juga ikut keluar kota. Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00
Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung
membakar kota. Dan Bandung pun berubah menjadi lautan api.
Pembumihangusan Bandung tersebut merupakan tindakan yang tepat,
karena kekuatan TRI dan rakyat tidak akan sanggup melawan pihak musuh yang
berkekuatan besar. Selanjutnya TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara
gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini melahirkan lagu "Halo-Halo
Bandung" yang bersemangat membakar daya juang rakyat Indonesia.
Bandung Lautan Api kemudian menjadi istilah yang terkenal setelah
peristiwa pembakaran itu. Banyak yang bertanya-tanya darimana istilah ini
berawal. Almarhum Jenderal Besar A.H Nasution teringat saat melakukan pertemuan
di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika), setelah kembali dari pertemuannya
dengan Sutan Sjahrir di Jakarta, untuk memutuskan tindakan apa yang akan
dilakukan terhadap Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris.
5. tokoh yang ikiut berperan
·
mohammed toha
·
Kolonel
Abdul Haris Nasution
·
Ramdan
·
Mac Donald
6. Dampak Peristiwa Bandung Lautan Api
1.
Dampak terhadap Rakyat Indonesia :
Peristiwa Bandung Lautan Api ini memberikan kerugian yang
sangat besar bagi masyarakat Bandung, karena kerusakan infrastruktur yang
terjadi akibat peristiwa itu.Oleh karena rumah rakyat sipil juga terbakar
sehingga menyebabkan kerugian bagi rakyat.
2.
Dampak terhadap Sekutu :
Dampak yang ditimbulkan oleh aksi bumi hangus dari para
“pahlawan” itu terhadap gerak ofensif sekutu sama sekali bukanlah rintangan.
Gerak ofensif sekutu yang membangun basis disekitar Bandung Utara tidaklah
mendapat hambatan dari bangunan-bangunan yang dibakar.Karena sudah sejak
sebelumnya sekutu memang berencana menggempur daerah Bandung sebelah selatan
yang merupakan basis Tentara Republik Indonesia.Dan sekutu tidak banyak
dirugikan atas aksi pembakaran tersebut.Selain itu pula, bangunan-bangunan
besar buatan masa kolonial dengan tembok dan struktur bangunannnya yang kokoh
yang dicoba untuk diledakan dengan peledak buatan lokal oleh pihak TRI ternyata
tidak menghasilkan kerusakan yang berarti.Dalam beberapa pekan kemudian
bangunan-bangunan itu sudah bisa dipergunakan kembali.
Selain itu, NICA Belanda berhasil menguasai Jawa Barat
sepenuhnya melalui Perjanjian Renville (17 Januari 1948) yang menekan
Pemerintah Republik Indonesia untuk mengosongkan Jawa barat dari seluruh
pasukan tentara Indonesia, menyusul kegagalan agresi militer 20 Juli – 4
Agustus 1947.NICA melanggar`gencatan senjata dan terus menggempur basis
pertahanan tentara Indonesia hingga Januari 1948.Pasukan Indonesia (Divisi
Sliwangi) terpaksa hijrah ke Jawa Tengah pada`tanggal 1 – 22 Pebruari 1948.
BAB III
PENUTUP
A .Kesimpulan
Peristiwa
Medan Area bermula dari kedatangan tentara Inggris (Sekutu) yang membonceng
NICA dengan tujuan meninjau tawanan perang Jepang, namun kemudian beralih untuk
membebaskan tawanan. Selanjutnya tentara sekutu juga membangun kekuatan
untuk mengembalikan kekuasaannya yang pernah dirampas oleh Jepang. Pihak
Inggris yang seharusnya menjadi penertib malah lebih berpihak kepada
Belanda.
Terjadinya
peristiwa bandung lautan api diawali dari datangnya sekutu pada bulan oktober
1945 peristiwa ini dilatar belakangi oleh ultimatum sekutu untuk mengosongkan
kota bandung pada tanggal 21 november 1945 sekutu mengeluarkan ultimatum
pertama isinya kota bandung bagian utara selambat-lambatnya tanggal 29 november
1945 dikosongkan oleh para pejuang ultimatum tersebut tidak dianggap slanjutnya
tanggal 23 maret 1946 sekutu mengeluarkan ultimatum kembali yang isinya hampir
sama dengan ultimatum pertama
DAFTAR PUSTAKA
http://carapedia.com/sejarah_peristiwa_bandung_lautan_api_info1892.html
http://carapedia.com/sejarah_peristiwa_bandung_lautan_api_info1892.html
http://carapedia.com/sejarah_peristiwa_bandung_lautan_api_info1892.html
http://warofweekly.blogspot.com/2011/04/pertempuran-medan-area-gambarkan.html
http://www.crayonpedia.org/mw/PERJUANGAN_MEMPERTAHANKAN_KEMERDEKAAN_5.1_SITI_S
http://informasismpn9cimahi.wordpress.com/2015/04/07/sejarah-singkat-bandung-lautan%C2%A0api/
http://chacaaca.blogspot.com/2015/04/07/pertempuran-medan-area-dan.html
http://carapedia.com/sejarah_peristiwa_bandung_lautan_api_info2015.html
http://brainly.co.id/tugas/070415
http://nakashimamiyako.blogspot.com/2015/04/bandung-lautan-api.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api
makasih
ReplyDeletePost a Comment