BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah pendidikan Islam
mencapai puncak kejayaan pada masa Abbasiyah dan Umayah, ini tidak terlepas
dari keberhasilan para pakar pendidikan di masa itu. Bukti dari
keberhasilan tersebut telah dapat dirasakan oleh umat Islam dalam berbagai
bidang dan juga merupakan cikal bakal munculnya pencerahan di dunia Eropa.
Pelaksanaan pendidikan
Islam pada masa tersebut mengalami prioritas, dimulai dari tingkat
sederhana hingga tingkat tinggi. Dari yang dikelola oleh perorangan sampai yang
dikelola oleh khalifah (pemerintah), seperti pendidikan Islam yang dilaksanakan
di rumah-rumah, kuttab-kuttab, di masjid. serta di madrasah. Dari sinilah
mulanya para pelajar dan sarjana muslim bahkan nonmuslim menuntut berbagai
disiplin ilmu.
Di saat Abbasiyah
mengalami kemunduran di Baghdad (Abbasiyah kedua) menjadi kerajaan-kerajaan
kecil dan berkuasanya orang-orang Turki, masalah pendidikan tetap menjadi
perhatian para khalifah dan orang-orang kaya, sehingga pendidikan berhasil
mencetak para pelajar dan sarjana sesuai dengan yang diharapkan. Di tiap negara
Islam pemerintah membutuhkan pegawai-pegawai resmi (wazir) dalam menjalankan
pemerintahan negara, untuk
mendukung keinginan tersebut muncul sistem persekolahan (madrasah).
Keberhasilan pendidikan
selalu mendapat perhatian dari pemerintahan dan orang-orang kaya, seperti menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan teruatama perpustakaan, gedung belajardan membantu para siswa untuk
biaya pendidikan sehingga mereka dapat belajar dengan gratis. Pada masa
khalifah Abbasiyah Malik Syah, wazir Nizam Al-Mulk dari Bani Saljuk misalnya,
dia membangun Madrasah Nizamiyah, yang mana Madrasah ini nantinya menjadi
Perguruan Tinggi Islam terbesar di zamannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Asal-usul
Madrsah Nizamiyah?
2. Apa saja
Kurikulum dan Materi yang diajarkan ?
3. Sebutkan
Tokoh-tokoh dan Ide-ide Madrasah Nizamiyah?
4. Apa pengaruh
Madrasah Nizamiyah?
C. Tujuan
1. Dapat
menjelaskan Asal-usul Madrsah Nizamiyah.
2. Dapat
mengetahui Kurikulum dan Materi yang diajarkan.
3. Dapat
menyebutkan Tokoh-tokoh dan Ide-ide Madrasah Nizamiyah.
4. Dapat
mengetahui pengaruh Madrasah Nizamiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Usul
Madrasah Nizamiyah
Ketika khalifah Abbasiyah
lemah,[1]
berdirilah dinasti baru yang berada di bawah kekuasaan Abbasiyah. yaitu dinasti
Buwaihi (945-1055 M), beraliran
Syi'ah lsmailiyah yang mendukung pemikiran rasional dan menganut paham teologi
yang sama dengan Mu'tazilah. Lemahnya kekuasaan khalifah Abbasiyah semakin
memperkuat kekuasaan dinasti Buwaihi. Di zaman ini pengajaran ilmu-ilmu
filosofis dan ilmu pengetahuan yang dulu dijauhi oleh masyarakat Sunni mulai
diperhatikan kembali.
Sekitar abad ke-10 M, atau awal abad ke-11 M, mazhab
flqh mendirikan sekolah keagamaan baru, yaitu madrasah, college, sebagai pusat
studi flqh yang menganjurkan adanya paham empat mazhab.
Keinginan
untuk menghidupkan kembali ajaran ahlus sunnah, mendorong Bani Saljuk untuk
menyiarkan ilmu agama yang sebenarnya menurut paham Sunni. Kemudian Nizham
al-Mulk mempelopori pendirian madrasah-madrasah untuk menghidupkan kemball
paham Sunni. Madrasah terkenal yang didirikannya adalah madrasah Nizamiyah di
Baghdad. Dalam masa kejayaan ini yang ditandai dengan berdirinya
sekolah-sekolah (madrasah) yang sebelumnya masih belum dikenal kecuali
lembaga-lembaga pendidikan seperti aI-kuttab dan mesjid-mesjid.
Sebelum
lahirnya madrasah, mesjid merupakan tempat yang paling umum untuk
penyelenggaraan pendidikan dan menampung semua kegiatan. Dalam hal ini,
terdapat sejumlah teori yang menjelaskan alasan dipertimbangkannya mesjid
sebagai tempat pendidikan, sehingga terjadi transformasi lembaga pendidikan
dari mesjid ke hentuk lain.
Beberapa alasan
yang menjadikan pendidikan dl mesjid dipindahkan ialah sebagai berikut:
1. Kegiatan pendidikan
di mesjid dianggap telah mengganggu fungsi mesjid yang paling utama yaitu
sebagai tempat ibadah. [2]
2. Berkembangnya
kebutuhan ilmiah sebagai akibat dari ' perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan.
3. Timbulnya
orientasi baru dalam penyelenggaraan pendidikan sebagian guru mulai berfikir
untuk mendapatkan rezki melalui kegiatan pendidikan.
Madrasah
Nizamiyah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan pada tahun 457 H/1065 M.
Madrasah Nizamiyah didirikan di pinggir sungai Dijlah, di tengahtengah pasar
Salasah di Baghdad. Madrasah Nizamiyah ini pada mulanya hanya ada di kota
Baghdad, ibukota pusat pemerintahan Islam saat itu. Madrasah Nizamiyah di waktu
itu tercatat sebagai pusat pendidikan termashur, yang kemudian mengembangkannya
dengan membuka cabang di berbagai kota, baik di wilayah Barat maupun di wilayah
Timur yang merupakan daerah kekuasaan Islam. Di antaranya didirikan di
kota-kota seperti kota Balkh, Nisabur, Isfahan, Mosul, Basra, dan Tibristan.
Oleh karena itu, kota-kota tersebut kemudian menjadi pusat-pusat studi keilmuan
dan menjadi terkenal di dunia Islam pada masa itu, bahkan ada tiap kota di
seluruh Iraq dan khurasan terdapat satu madrasah Nizamiyah, dan pusat yang
paling besar adalah di Baghdad sebagai pusat dan induk madrasah Nizamiyah.
B. Kurikulum dan
Materi yang diberikan di Madrasah Nizamiyah
Rencana
pengajaran di Madrasah Nizhamiyah tidak ditemui dengan tegas, menurut Mahmud
Yunus rencana pengajarannya adalah ilmu-ilmu syariah saja dan tidak ada
ilmu-ilmu hikmah (Filsafat), ini terbukti sebagai berikut :[3]
- Para ahli
sejarah tidak seorang pun yang mengatakan bahwa di antara mata pelajaran ada
ilmu kedokteran, ilmu falak dan ilmu-ilmu pasti, mereka hanya menyebut mata
pelajaran nahu, ilmu kalam, dan fikih.
- Guru-guru yang
mengajar di Madrasah Nizamiyah adalah ulama-ulama syariah sehingga madrasah
tersebut merupakan Madrasah Syariah bukan Madrasah Filsafat.
Madrasah
Nizamiyah mempunyai tugas pokok tersendiri yaitu mangajarkan fiqih, dengan
Mazhab Ahlussunah. Madrasah Nizamiyah ini tidak mengajarkan Ilmu Pengetahuan
yang bersifat duniawi. Tetapi lebih terfokus kepada pelajaran Ilmu Agama
terutama Ilmu Fikih. Bila dibandingkan dengan lembaga pendidikan di Baghdad
sebelum Nizamiyah, yang mengajarkan seluruh Ilmu Pengetahuan hingga Abbasiyah
muncul sebagai lembaga pendidikan yang ahli diberbagai bidang sains dan
teknologi. Rencana pengajaran atau Kurikulum di Madrasah Nizamiyah secara
merinci menurut Mahmud Yunus adalah Al-qur'an ( membaca, menghafal dan
menulis), sastra arab, sejarah Nabi SAW dan fikih.
Madrasah
Nizamiyah telah banyak melahirkan Sarjana-sarjana yang terkenal dengan sistem
modernnya. Bila dibandingkan dengan sebelumnya tidak ada Madrasah yang
menandinginya. Ini terbukti tidak ada Madrasah yang bertahan lama. Guna
terlaksananya rencana pengajaran ( kurikulum ) di Madrasah Nizamiyah , madrasah
ini ditunjang dengan sarana dan prasarana yang lengkap, gedung-gedung yang
megah, perpustakaan dengan buku yang lebih kurang 6000 jilid yang merupakan
buku-buku wakaf untuk sekolah.
Sekedar untuk
memperjelas Kurukulum di Madrasah Nizamiyah sangat terkait dengan harga wakaf
dan pengahasilan yang diperoleh dari pengelolan wakaf tersebut. Madrasah ini
juga diatur dengan sistem dan manajemen yang bagus sehingga salah satu madrasah
yang termasyhur pada saat itu.
C. Tokoh-tokoh dan
Ide-ide Madrasah Nizamiyah
Masyhurnya Madrasah Nizhamiyah tidak
telepas dari peran guru yang mengajar, mendidik dan membimbing para mahasiswa
yang akhirnya menghasilkan sarjan-sarjana yang berkedudukan di pemerintahan
sebagai karyawan dan pegawai negara
Menurut makdisi, guru-guru
yang diangkat tidak lepas dari tujuan didirikanya madrasah tersebut.
Pertama ; menyebarkan pemikiran sunni untuk
menghadapi tantangan pemikiran syi'ah,
kedua ; menyediakan guru-guru sunni yang cakap
untuk mengajarkan mazhab sunni dan menyebarkannya ke tempat-tempat lain,
ketiga ; membentuk kelompok pekerja sunni
untuk berpartisipasi dalam menjalankan pemerintahan, memimpin kantor khususnya
di bidang peradilan dan manajemen.
Guru-guru yang memberikan pelajaran di madrasah Nizhamiyah antara lain :
yaitu :
1. Abu Ishak al-Syirazi (w.476 H = 1083 M)
2. Abu Nashr al-Shabbagh (w.477 H = 1084
M)
3. Abu Qosim al-A'lawi (w.482 H = 1089 M)
4. Abu Abdullah al-Thabari (w.495 H = 1101
M)
5. Abu Hamid al-Ghazali (w.505 H = 1111 M)
6. Radliyud Din al-Qazwaini (w.575 H =
1179 M)
7. Al-Firuzabadi (w.817 H = 1414 M).
Berdasarkan guru yang pertama di madrasah
Nizhamiyah, Syekh Abu Iskhak as-Syrazi pada mulanya menolak mengajar di madrasah Nizhamiyah karena
beliau berjumpa dengan seseorang yang berkata kepadanya " mengapa tuan mengajar ditempat yang
dirampas " akhirnya keengganannya
itu diganti oleh Abu Nashr as Sabbagh dan Abu Ishak sendiri hanya mengajar
selama 20 hari. Al-Ghazali
mulai mengajar di madrasah Nizhamiyah berawal dari dari turut sertanya beliau
pada suatu hari dalam perdebatan-perdebatan ilmiah dengan ulama-ulama terkemuka
yang di hadiri oleh Nizham al-Mulk, dalam perdebatan itu Al-Ghzali ternyata
dapat menundukan lawannya dan semua yang hadir dapat membenarkan ucapannya.
Oleh karena itu ia diangkat Nizham al-Mulk sebagai maha guru sekolah terkenal.
lde-ide dari Tokoh
Pendidikan Nizhamiyah
Disini yang
dicantumkan hanya ide-ide al-Ghazali yakni tentang metode asas mengajar. [4]
1. Memperhatikan
tingkat daya pikir anak
2. Menerangkan
pelajaran dengan jelas
3. Mengajarkan
ilmu pengetahuan dari yang kongkrit kepada yang abstrak
4. Mengajarkan
ilmu pengetahuan dengan cara berangsur-angsur
Sejalan dengan ide
di atas. al-Ghazali mengemukakan sifat-sifat
yang harus dimiliki seorang pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Pendidik
hendaknya memandang peserta didik seperti anaknya sendiri. menyayangi dan
memperlakukan mereka seperti anak sendiri
2. Tidak
mengharapkan upah dan pujian, tetapi hanya mengharap ridha Allah SWT
3. Memanfaatkan
setiap peluang untuk memberi nasehat dan bimbingan kepada peserta didik
4. Menegur setiap
perilaku buruk yang dilakukan siswa dengan cara penuh kasih sayang
5. Tidak fanatik
terhadap bidang studi yang diasuhnya, dan tidak menjelekkan bidang studi
lainnya
6. Memperhatikan
perkembangan pemikiran peserta didik agar dapat menyampaikan ilmu sesuai dengan
kemampuan pemikirannya
7. Memperhatikan
peserta didik yang lemah dengan memberikannya pelajaran yang mudah
8. Pendidik
hendaknya mengamalkan ilmunya
Al-Gazhali juga
memberikan persyaratan untuk peserta didik :
1. Peserta didik
harus memuliakan pendidik dan bersikap rendah hati atau tidak takabur
2. Peserta didik
harus merasakan satu bangunan dengan peserta didik lainnya, dan peserta didik
harus saling menyayangi dan menolong
3. Peserta didik
harus menjauhi diri dari mempelajari berbagai mazhab agar terhindar dari
timbulnya kekacauan dan dalam pikiran
4. Peserta didik
harus memahami berbagai ilmu pengetahuan lainnnya dan berupaya
bersungguh-sungguh mempelajarinya sehingga tujuan dari setiap ilmu tersebut
tercapai.
lde-ide
pendidikan seperti yang dikemukakan di atas sangat berharga dalam pendidikan,
baik bagi kepentingan anak maupun guru yang semuanya mempunyai dampak pada diri
dan lingkungan. Tidak dapat dipungkiri pendapat al-Ghazali merupakan sumbangan
yang besar dalam dunia pendidikan. Ini terbukti bahwa ia menjadi rujukan bagi
peserta didik tidak hanya di dunia Islam tetapi juga di luar Islam dengan
adanya renaisance di Eropa.
Dari
penjelasan di atas penulis menambahkan bahwa corak madrasah Nizhamiyah untuk
zaman sekarang di negara kita ini tidak dapat dikatakan sepenuhnya mengadopsi
pendidikan Nizhamiyah. Hal ini dilatarbelakangi oleh faktor historis seperti pengaruh
zaman penjajahan dan lain sebagainya. [5]
D. Pengaruh dan
Perkembangan Madrasah Nizamiyah
Madrasah
Nizhamiyah telah banyak memberikan pengaruh terhadap masyarakat, baik di bidang
politik, ekonomi maupun bidang sosial keagamaan. Nizham Al-Mulk sebagai pejabat
pemerintah yang memiliki andil besar dalam penyebaran madrasah, kedudukan dan
kepentingannya dalam pemerintahan merupakan sesuatu yang sangat menentukan.
Dalam batas ini madrasah merupakan kebijakan religiopolitik penguasa. Dalam
bidang ekonomi Madrasah Nizhamiyah memang dimaksudkan untuk mempersiapkan
pegawai pemerintahan, khususnya dilapangan hukum dan administrasi di samping
sebagai lembaga untuk mengajarkan ilmu syari'ah dalam rangka mengembangkan
ajaran sunni.
Madrasah Nizamiyah
diterima oleh masyarakat karna sesuai dengan lingkungan dan keyakinannya
dilihat dari segi sosial keagamaan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain :
1. Ajaran yang
diberikan di Madsarah Nizamiyah adalah ajaran sunni. Sesuai dengan ajaran yang
dianut oleh masyarakat pada saat itu
2. Madrasah
Nizamiyah diajarkan oleh para ulama yang terkemuka
3. Madrasah ini
memfokuskan pada ajaran fiqih yang dianggap sesuai dengan kebutuhan masyarakat
semuanya dalam rangka hidup dan kehidupan yang sesuai dengan ajaran dan kepercayaan
mereka.
Semenjak
berdirinya madrasah-madrasah Nizamiyah, pengadaan sekolah-sekolah tidak pernah
digagas dan dikembangkan. Di antara orang yang mengikuti jejak Nizham al-Mulk
adalah Nur al-Din yang paling banyak mendirikan sekolah, dialah penggagas
sekolah pertama di Damasyik. Madrasah-madrasah yang didirikannya juga tersebar
di Syiria sampai ke pelosok desa.[6]
Setelah
berdirinya madrasah Nizamiyah di Baghdad, pemerintah Bani Saljuk turut serta
dalam pendidikan. Sejak saat itu, pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah.
Hal ini terbukti karena banyak penguasa Islam yang mengikuti jejak Nizham
al-Mulk dengan mendirikan madrasah-madrasah yang tersebar di berbagai belahan
dunia Islam. Salah seorang pengeliling dunia yang bernama lbn Jubair, mengemukakan
bahwa madrasah-madrasah di Baghdad mencapai 30 buah, dan semuanya melebihi
keindahan istana-istana.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nizamiyah adalah sebuah
lembaga pendidikan dalam bentuk Madrasah
yang dikelola oleh pemerintah pada masa Bani Seljuk. Madrasah ini mempunyai
corak yang berbeda dari lembaga pendidikan sebelum Madrasah ini didirikan di
Kota Baghdad dan sekitarnyaa (ditemui hampir disetiap daerah). Didirikan oleh seorang
pendana menteri yang mempunyai perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan dan
pendidikan di samping faktor politik dan keagamaan. Perdana Mentri ini berama Nizam
Al-Mulk dengan memakai sistem modern.
Madrasah Nizhamiyah
mempunyai manajemen yang bagus,
dikelola dengan baik, seperti dilihat dari segi
pendanaan,
gedung-gedungnya bagus dan dalam jumlah yang banyak, guru-guru digaji selama
masa jabatannya, perpustakaan
yang lengkap, asrama dan makan untuk mahasiswanya, biaya sekolah gratis dan
kurikulum ditetapkan oleh Pemerintah
Baghdad.
Materi yang diberikan di Madrasah Nizhamiyah adalah
diarahkan untuk mengembangkan mazhab Sunni dan melemahkan mazhab Syiah serta
Mu'tazilah.
B. Saran
Kami menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka kami mengharapkan masukan dan kritikan atau saran dari pembaca demi perbaikan makalah kami dimasa yang akan datang demi kesempurnaan makalah ini. Atas masukan kritikan dan sarannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syalabi, 1987, Al-Tarbiyah al,Islamiyah; Nuzhumuha, Filasatuha, Tarikhuha, Maktabah
al-Nadhah. Mesir,
Abuddin
Nata, 2004, Sejarah Pendidikan Islam
Periode Klasik, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Lisdawati dan Zulhairansyah, 2014,Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta :
Kreasi Edukasi
Mahmud Yunus, 1990, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : PT Hidakarya Agung.
Samsul Nizar, 2007, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Fajar Interpratama.
[1] K.
Ali, Sejarah Islam (Tarikh Pramodern), Srigunting, Jakarta, 1996, hlm. 289
[2]
Ahmad Syalabi, al-Tarbiyah al,Islamiyah; Nuzhumuha, Filasatuha, Tarikhuha,
Maktabah al-Nadhah, Mesir, 1987, hlm. 113
[3]
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : PT Hidakarya Agung,1990).
[4]
Lisdawati dan Zulhairansyah. Sejarah Pendidikan Islam, 2014
[5]
Ibid
[6]
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam Periode Klasik: Jakarta
[7]
Samsul Nizar, 2007, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta
Post a Comment