Implementasi Pendekatan Humanistik Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII

 


ABSTRAK

 

Dalam dunia pendidikan dikenal beberapa teori pendidikan. Salah satunya adalah teori humanistik yang fokus dalam pembahasan ini adalah perilaku manusia. Realitanya proses pembelajaran yang berlangsung di kelas tidak berjalan dengan semestinya, karena proses pembelajaran di kelas didominasi oleh peran guru.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab persoalan-persoalan yang terjadi dalam proses pembelajaran bahasa Arab di kelas VII SMP IT Darul Rahman Tempuling - Tembilahan dengan menggunakan pendekatan humanistik. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi kepada semua pihak dalam pembelajaran bahasa Arab umumnya, dan khususnya SMP IT Darul Rahman Tempuling - Tembilahan sebagai tempat dilakukannya penelitian ini.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data yang dilakukan penulis adalah analisis deskriptif.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada implementasi pendekatan humanistik dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas VII SMP IT Darul Rahman Tempuling – Tembilahan, penulis melihat pada proses pembelajaran bahasa Arab yang berlangsung, guru sudah mampu dalam mengimplementasikan pendekatan humanistik pada metode pembelajaran bahasa Arab. Hal ini dilihat antara guru dan siswa maupun sebaliknya, penciptaan suasana yang nyaman tanpa ancaman, para siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi berpusat kepada siswa, guru bertindak sebagai fasilitator dan mediator, di samping itu siswa diberikan kebebasan berpendapat. Namun ada beberapa hambatan terkait implementasi pendekatan humanistik yaitu kurangnya fasilitas media dan sumber belajar yang memadai di sekolah. Solusinya adalah menggunakan media dan sumber pembelajaran di sekolah dengan kreativitas siswa.

 

Kata Kunci : Implementasi, Pendekatan Humanistik, Pembelajaran Bahasa Arab.

 

 

 

  

PENDAHULUAN
         Pembelajaran bahasa tidaklah lepas mengenai istilah yang perlu dipahami pengertian dan konsep penerapannya secara tepat, yaitu pendekatan. Dalam hal ini  penulis menyinggung pendekatan kemanusiaan yang dalam bahasa Arab disebut dengan al-madkhal al-insani (Rosyidi & Ni’mah, 2011, 35). Pendekatan ini sangat memfokuska pada siswa. Siswa dipandang sebagai manusia yang harus diperlakukan secara manusiawi, bukan alat atau benda mati yang mudah dibentuk semaunya, tanpa melihat bakat dan potensi yang dimiliki mereka.

        Proses belajar dan mengajar yang terjadi di kebanyakan sekolah dianggap masih kurang manusiawi. Banyak peristiwa yang terjadi di dalam kelas khususnya maupun di dalam lingkungan sekolah masih bertumpu pada guru sehingga hubungan antara kedua belah pihak masih berjalan searah (Arikunto, 1990, 10). Secara umum dalam proses pembelajaran selalu dijumpai siswa sebagai subjek yang belajar, dan guru sebagai subjek yang memberikan pembelajaran. Disebabkan oleh kedudukan guru sebagai orang dewasa yang melakukan pendewasaan, di sini berlaku bagi satu aspek pembelajaran, maka tidak mustahil bahwa proses yang terjadi dalam pembelajaran seringkali menjadi “berat sebelah“. Siswa dipandang sebagai pihak yang pasif sebagai objek, sedangkan guru bertindak sebagai pihak yang “serba menentukan“. Di sinilah letak sumber kesalahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran yang menyebabkan timbulnya alasan kurang selarasnya hubungan antara guru dan siswa. Kekurangselarasan inilah yang dipandang sebagai “kurang manusiawi“(Arikunto, 1990, 4). Maka dari itu, kesadaran pada diri para pendidik bahwa tugas guru adalah banyak berkaitan dengan tugas-tugas kemanusiaan, yang dalam relasinya dengan siswa banyak memerlukan sentuhan emosional(Arikunto, 1990, 290).

Berbicara pendekatan humanistik atau konsep belajar humanistik tentunya tidak bisa dipisahkan dengan paham psikologi humanistik. Paham ini selalu mendorong peningkatan kualitas diri manusia melalui penghargaannya terhadap potensi-potensi yang positif yang ada pada setiap insan. Pendekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada siswa. Dalam prosesnya mereka diberi pengalaman belajar, diakui, diterima, dimanusiakan. Sehingga pada gilirannya siswa menjadi optimis untuk sukses(Arikunto, 1990, 2).

Bahasa Arab merupakan bahasa ilmu pengetahuan ( Maimunah, 2016, V.14.1) Yakni bahwa bahasa Arab memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan. Pentingnya pembelajaran bahasa Arab hingga perlu dibuat berbagai pendekatan agar siswa lebih memahami dan menguasai bahasa Arab. Sebagai bahasa kitab suci al-Qur’an, bahasa Arab tidak bisa dipisahkan dengan umat Islam. Karena itu, pembelajaran bahasa Arab di Indonesia bertujuan untuk mengkaji dan memperdalam ajaran Islam melalui kitab-kitab berbahasa Arab dalam bidang tafsir, hadits, fiqh, aqidah, dan tasawuf ( Mustofa &Hamid, 2012, 6 ). Karena keeratan kaitannya dengan inilah perlu adanya pendekatan yang membuat siswa merasakan kesenangan dengan bahasa Arab sehingga berdampak positif bagi peserta didik dalam memahaminya.

Pembelajaran bahasa Arab sebagai sebuah sistem terdiri dari komponen- komponen yang berhubungan secara fungsional satu sama lain. Komponen- komponen tersebut antara lain : komponen tujuan pendidikan, komponen tenaga pendidik, komponen anak didik, komponen materi (bahan) pendidikan, komponen metode dan komponen evaluasi pendidikan (Baharuddin & Makin, 2016, 169).

Menentukan metode pembelajaran bahasa Arab di suatu sekolah diperlukan adanya beberapa hal yang harus diperhatikan, tidak terkecuali dengan siswa. Agar lebih bisa bermakna bagi para siswa maka perlu adanya pendekatan yang menempatkan siswa sebagai subjeknya yaitu dengan melihat teori belajar humanistik.

Di antara tokoh teori humanistik ini adalah Abraham Maslow. Ia menggagas teori baru tentang motivasi yang mengatakan bahwa manusia memiliki enam jenis kebutuhan, yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk memiliki-dimiliki, kebutuhan akan cinta, kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri (Schunk, 2012). Maslow menekankan bahwa dengan memiliki motivasi yang kuat yang berdasarkan pada kebutuhan manusia itu sendiri, maka seseorang bisa mengembangkan potensinya secara penuh karena seseorang berperilaku disebabkan karena adanya tujuan yang ingin ia capai.

Selanjutnya Carl. R Roger mengutarakan prinsip-prinsip belajar humanistik yang meliputi hasrat untuk belajar, belajar yang berarti, belajar tanpa ancaman, belajar atas inisiatif sendiri dan belajar untuk perubahan(Yusuf, 2007). Dengan prinsip-prinsip tersebut, seseorang akan memiliki kebermaknaan untuk meningkatkan diri masing-masing temasuk dalam hal belajar.

Berdasarkan pendapat kedua tokoh humanistik tersebut, dapat kita lihat bahwa teori tersebut menekankan pada pembelajaran yang berpusat kepada pelajar. Pelajar secara aktif, mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran yang dilakukan. Sedangkan peran guru hanya sebagai fasilitator yang melayani kebutuhan domain afektif pelajar.

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Asri Solikhati tentang pendekatan humanistik sangat efisien dalam pembelajaran bahasa Arab. Dan juga jurnal yang ditulis oleh Uci Sanusi, (2013 V. 11. 2) yang berjudul “Pembelajaran dengan Pendekatan Humanistik”. Jurnal ini menyimpulkan analisis kebijakan, proses pembelajaran, problematika pembelajaran humanistik pada mata pelajaran secara keseluruhan. Serta skripsi oleh saudari Nurul Sholikhah Rahmawati, (2012) yang berjudul “Implementasi Pendidikan Humanistik dalam Metode Pembelajaran PAI di SD N 2 Drono Ngawen Klaten Jawa Tengah”. Skripsi tersebut menjelaskan tentang bagaimana implementasi dari pendidikan humanistik yang diambil dari teori belajar humanistik Carl Rogers yang dapat diterapkan dalam metode pembelajaran        PAI.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP IT Darul Rahman Tempuling - Tembilahan yang terletak di kabupaten Indragiri Hilir provinsi Riau, Indonesia. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisa deskriptif, dimana metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan deskriptif kualitatif, setelah data yang dibutuhkan didapatkan, maka data tersebut di kelompokkan dan di uraikan berdasarkan jenisnya dan dianalisa dengan menggunakan analisis kualitatif.

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan pada pendapat Sugiono (2015), maka penulis menggunakan: Wawancara, yaitu dengan menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin, artinya wawancara dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaa-pertanyaan pokok yang telah di susun berdasarkan inti permasalahan yang bertujuan agar peneliti bisa mendapatkan data terutama tentang pelaksanaan pendekatan humanistik dalam 4 pembelajaran bahasa Arab di kelas VII SMP IT Darul Rahman Tempuling - Tembilahan. Kemudian observasi, dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipatif, yakni peneliti terlibat secara langsung pada kegiatan pembelajaran bahasa Arab yang diamati. Jenis kegiatan yang diobservasi yaitu proses pembelajaran bahasa Arab dengan menerapkan pendekatan humanistik.

 

 


HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, menunjukkan bahwa proses pembelajaran bahasa Arab di kelas VII SMP IT Darul Rahman sudah dikatakan masuk kriteria pendekatan humanistik, terlihat dari penguasaan guru dalam mengajar yang memvariasikan gaya belajar yang menyenangkan, suasana kelas hidup, variatif dalam pemilihan media, tidak membosankan serta tidak monoton.

Hal ini didasarkan atas hasil pengamatan peneliti saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung guru menyampaikan materi pelajaran bahasa Arab dengan cara penganalogian, maksudnya proses penalaran atau penangkapan berdasarkan hasil pengamatan siswa terhadap suatu objek yang ditunjukkan guru. Seperti dalam pembelajaran mufradat, disini guru memberi stimulus kepada siswa agar mereka dituntut untuk berpikir dan berusaha mencari tahu apa yang sudah disampaikan guru melalui penganalogian tersebut misalnya, guru memperagakan makna mufradat yang disampaikan melalui salah satu gerak tubuhnya atau perantara benda yang terdapat di sekitarnya. Hal ini menunjukkan peran siswa sangatlah diakui keberadaannya untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran bahasa Arab.

Berdasarkan hasil  wawancara yang kami lakukan dengan guru pengajar bahasa Arab di SMP IT tersebut  maka penulis mendapatkan informasi bahwa pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab dengan pendekatan humanistik sudah lama diterapkan mengingat dan menimbang bahwa pendekatan ini sangat efesien apabila diterapkan dalam pembelajaran. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru hanya menjadi fasilitator. Hal menjadikan siswa lebih merasa dihargai dan berfpartisipasi aktif dala proses pembelajaran.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurul Huda (2014), yang berjudul “Perbandingan Pemikiran Paulo Freire dengan Ki Hajar Dewantara Tentang Konsep Pendidikan Humanistik serta Relevansinya Terhadap PAI”. Dia menjelaskan secara spesifik melakukan kajian dan penelitian tentang perbandingan pemikiran Paulo Freire dengan Ki Hajar Dewantara, konsep pendidikan humanistik dan relevansinya terhadap PAI serta memotret pemikiran Paulo Freire dengan Ki Hajar Dewantara tentang konsep pendidikan humanistik dan relevansinya terhadap PAI. Dan juga sejalan dengan penelitian  yang dilakukan oleh Uci Sanusi (2013 v.11.2) yang menulis dalam jurnalnya yang berjudul “Pembelajaran dengan Pendekatan Humanistik”. Jurnal ini menyimpulkan analisis kebijakan, proses pembelajaran, problematika pembelajaran humanistik pada mata pelajaran secara keseluruhan.

KESIMPULAN

Dalam pembelajaran bahasa Arab juga terdapat kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya memuat metode dan pendekatan pembelajaran. Keduanya ini di lakukan demi tercapainya kesuksesan siswa memperoleh ilmu bahasa.

Penciptaan kondisi dan suasana pembelajaran bahasa Arab dengan suasana yang menyenangkan dan membuat motivasi siswa dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab adalah salah satu faktor penentu keberhasilan siswa dalam belajar bahasa khususnya bahasa Arab. Model pembelajaran yang konservatif, menakutkan dan kaku perlu di jauhkan agar siswa tidak membenci materi yang diajarkan. Pembelajaran bahasa Arab agar lebih efektif dan efisien maka perlu pendekatan yang bisa memfasilitasi peserta didik untuk melihat makna di dalam bahan ajar yang mereka pelajari, salah satunya dengan menerapkan pendekatan humanistik.

Implementasi pendekatan humanistik dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas VII SMP IT Darul Rahman Tempuling – Tembilahan, penulis melihat pada proses pembelajaran bahasa Arab yang berlangsung, guru sudah mampu dalam mengimplementasikan pendekatan humanistik pada metode pembelajaran bahasa Arab. Hal ini dilihat antara guru dan siswa maupun sebaliknya, penciptaan suasana yang nyaman tanpa ancaman, para siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi berpusat kepada siswa, guru bertindak sebagai fasilitator dan mediator, di samping itu siswa diberikan kebebasan berpendapat. Namun ada beberapa hambatan terkait implementasi pendekatan humanistik yaitu kurangnya fasilitas media dan sumber belajar yang memadai di sekolah. Solusinya adalah menggunakan media dan sumber pembelajaran di sekolah dengan kreativitas siswa.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Pengajaran Secara Manusia, Jakarta : PT Rineka Pustaka, 1990.

Maimunah, Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Humanistik, Medina Te- Jurnal Studi Islam, 2016.

Rosyidi, Abd Wahab dan  Ni’mah, Mamlu’atul, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, Malang : UIN Maliki Press, 2011.

Sanusi, Uci. Pembelajaran dengan Pendekatan Humanistik : Penelitian pada MTs Negeri Model Cigugur Kuningan, Taklim : Jurnal Pendidikan Islam, 2013.

Schunk, D. H. Learning Theories: an Educational Perspective. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2015.

Yusuf, S. Teori Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakary, 2007.


Post a Comment

Previous Post Next Post

Terkini