PENDAHULUAN
Dalam
pembelajaran bahasa asing dampak motivasi sangat mempengaruhi hasil dari proses
pembelajaran. Karena motivasi merupakan salah satu faktor pendukung dalam
berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif dan efesien. Jika siswa sudah
termotivasi untuk mempelajari bahasa tersebut maka semangat yang dimiliki siswa
dapat memudahkannya dalam proses memahami bahasa. Oleh sebab itu sudah tugasnya
sebagai guru kita mengetahui cara-cara yang dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Muhammad
Najib Abdul Ghafar menganggap bahwa motivasi sebagai tenaga penggerak dalam
diri manusia yang akan menolaknya kearah suatu tindakan. Motivasi belajar
adalah komponen yang penting dalam menentukan kesuksesan para pelajar di
organisasi sekolah[1]. Sedangkan menurut Burt, Dulay, dan Krashen (dalam Acep
Hermawan) motivasi dalam belajar bahasa asing adalah sebuah dorongan kebutuhan,
keinginan pelajar untuk mengetahui sesuatu dalam hal bahasa[2]. Oleh sebab itu, peran guru sangat penting dalam
meningkat motivasi belajar disekolah dengan menggunakan metode atau strategi
yang variatif dan sesuai dengan karakter siswa.
Menurut
Ellis (dalam Zaylana) ada dua tipe pembelajaran bahasa, pertama tipe naturalistik,
bersifat alamiah, tanpa guru, dan tanpa kesengajaan. Yang
kedua tipe yang bersifat formal berlangsung didalam kelas, dengan guru,
materi, dan alat-alat bantu belajar yang sudah dipersiapkan[3].
Demikian pula dalam pembelajaran bahasa arab, pembelajar bahasa arab dapat
dilakukan secara formal ataupun non-formal, akan tetapi pembelajaran non-formal
hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang sudah mneguasai sedikit dari bahasa
tersebut. Seharusnya pembelajaran bahasa arab dapat lebih efektif jika dilakukan secara formal atau didalam
kelas. Karena guru dapat menerapkan metode yang sesuai dengan pelajaran
tersebut.
Metode pembelajaran adalah tingkat perencanaan
program yang bersifat menyeluruh dan berhubungan erat dengan langkah-langkah
penyampaian materi pelajaran
secara prosedural dan tidak saling bertentangan[4].
Yusna menjelaskan bahwa Metode
komunikatif (2012: 6) lebih mengedepankan pada tujuan yang ingin dicapai yaitu
sebagai sarana atau alat komunikasi oleh siswa dalam mempelajari bahasa ini.
Menurut Baharuddin (2017: 79) prinsip
menggunakan metode komunikatif ialah mengutamakan peran Instruktur/Tutor dalam
menanamkan motivasi dan juga dorongan pada siswa untuk memiliki keberanian
untuk berkomunikasi menggunakan bahasa sasaran. Pada awal dalam proses
pembelajaran banyak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi akan tetapi itu
merupakan hal yang biasa terjadi, akan tetapi jika jika dilakukan proses
latihan maka akan dapat mengurangi dan menghilangkan kesalahan tersebut. Jadi, siswa
tidak perlu khawatir akan benar atau salah karna yang menjadi prioritasnya
yaitu mereka memiliki kemampuan dan keinginan berkomunikasi dengan bahasa
sasaran.
Prinsip pada metode komunikatif
mendorong siswa untuk memiliki keberanian menggunakan bahasa sasaran. Sehingga
dalam proses pembelajaran dikelas tidak terkesan monoton dan dapat dinikmati
dengan baik tanpa merasa khawatir dan merasa bosan. Menurut Edi (2015: 7-10)
yang harus ada untuk menentukan ciri-ciri dari metode komunikatif diantarnya
landasa-landasan pokok seperti hakikat belajar bahasa, hakikat pembelajaran
bahasa dan hakikat teori bahasa.
Adapun diantara Keunggulan Metode
Komunikatif sebagai berikut: (1). Siswa merasa termotivasi dalam belajar dimana
pada hari pertama proses pembelajaran bahasa, siswa langsung dapat
berkomunikasi dengan BT (dalam batas fungsional, kegiatan berbahasa, dan
keterampilan tertentu). (2).Suasana kelas hidup dengan aktivitas komunikasi
antar siswa dengan berbagai model interaksi dan tingkat pembahasan yang cukup
tinggi, sehingga tidak terkesan membosankan. (3) Siswa dapat lancar
berkomunikasi, dalam arti kata mampu menguasai kompetensi, sosiolinguistik,
wacana, gramatikal, dan strategis.
Penelitian ini berawal dari
pengamatan awal peneliti yang menemukan permasalahan bahwa masih banyak Siswa
yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab. Hal ini dibuktikan
dari observasi pertama yang dilakukan oleh peneliti bahwa masi ada beberapa siswa
yang kurang termotivasi saat proses pembelajran, sebab itu peneliti ingin
mengetahui bagaimana pengaruh metode komunikatif yang diterapkan oleh guru saat
proses pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif korelasional. Metode kuantitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan filasafat posistivsm, yang digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sempel tertentu, teknik pengambilan sempel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.[5]
Sedangkan penelitin korelasional bertujuan
untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi
pada satu atau lebih variabel lainnya, berdasarkan koefisien korelasi.[6] Penelitian korelasional kuantitatif merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua
atau beberapa variable.[7]
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu metode komunikatif
sebagai variable X sedangkan motivasi belajar Bahasa Arab siswa sebagai
variabel Y. Subjek
penelitian ini adalah siswa MA Nurul falah Air Molek. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah motivasi bekajar Bahasa
Arab Siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh
siswa MA Nurul falah
Air Molek. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah Siswa kelas X.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut: 1) Observasi.
Observasi adalah pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat
dari dekat kegiatan yang dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
observasi untuk melihat proses pelaksanaan pembelajaran pada Siswa di MA Nurul falah Air Molek. Observasi
yang digunakan oleh peneliti adala observasi secara langsung dimana peneliti
mengadakan pengamatan langsung terhadap subjek yang diteliti. 2) Angket. Angket merupakan metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna.[8] 3)Dokumentasi.
Teknik ini digunakan unt uk
melengkapi informasi yang telah didapat dari pengumpulan data. Pengumpulan data
dokumentasi diperoleh dengan cara meminta data hasil belajar anak yang dilihat
dari nilai ulangan murni.
Analisa data yang peneliti gunakan
adalah univariat dan bivariat. Analisis data menggunakan SPSS dengan sistem
competerisasi. Analisis univariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui distribusi frekuensi setiap variabel yang diteliti. Sedangkan
bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, dengan
menggunakan statistik parametrik teknik korelasi product moment. Dan dasar
pengambilan keputusan yaitu dengan melihat ada atau tidaknya keterkaitan satu
dan yang lainnya. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan statistik
parametrik teknik korelasi product moment
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
UJI VALIDITAS
Pernyataan |
r
hitung |
r
tabel |
Keputusan |
P1 |
0,589 |
0,316 |
Valid |
P2 |
0,534 |
0,316 |
Valid |
P3 |
0,722 |
0,316 |
Valid |
P4 |
0,598 |
0,316 |
Valid |
P5 |
0,590 |
0,316 |
Valid |
P6 |
0,610 |
0,316 |
Valid |
P7 |
0,628 |
0,316 |
Valid |
P8 |
0,588 |
0,316 |
Valid |
P9 |
0,532 |
0,316 |
Valid |
P10 |
0,764 |
0,316 |
Valid |
P11 |
0,509 |
0,316 |
Valid |
P12 |
0,650 |
0,316 |
Valid |
P13 |
0,543 |
0,316 |
Valid |
P14 |
0,611 |
0,316 |
Valid |
Jika r hitung ≥ r tabel, maka item-item pernyataan dinyatakan
valid. Nilai r tabel dapat dilihat pada tabel r dengan persamaan N-2 = 39 – 2 =
37 = 0,316 (lihat tabel r). Dan dari tabel diatas diperoleh nilai r hitung
seluruh pernyataan > r tabel (0,316). Artinya adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur variabel metode komunikatif adalah valid.
UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics |
||
Cronbach's Alpha |
N of Items |
|
0,856 |
14 |
|
Jika nilai reliabilitas kurang dari 0,6 maka alat ukur
yang digunakan tidak reliable. Dari tabel diatas diperoleh nilai Cronbach’s
Alpha sebsar 0,856 > 0,6. Aritnya alat ukur yang digunakan untuk mengukur
variabel metode komunikatif adalah reliabel/ dapat dipercaya.
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||||
|
Unstandardized Residual |
|||
N |
39 |
|||
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
|
|
Std. Deviation |
2.49257627 |
|
||
Most Extreme Differences |
Absolute |
.126 |
|
|
Positive |
.126 |
|
||
Negative |
-.081 |
|
||
Test Statistic |
.126 |
|||
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.118c |
|||
a. Test distribution is Normal. |
||||
b. Calculated from data. |
||||
c. Lilliefors Significance Correction. |
||||
Dari
uji Kolmogorov Smirnov yang dilakukan diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,118 > 0,05. Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
UJI LINIERITAS
ANOVA Table |
||||||||
|
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
||
motivasi Belajar Siswa * Metode Komunikatif |
Between Groups |
(Combined) |
413.776 |
20 |
20.689 |
4.863 |
.001 |
|
Linearity |
254.267 |
1 |
254.267 |
59.763 |
.000 |
|
||
Deviation from Linearity |
159.508 |
19 |
8.395 |
1.973 |
.078 |
|
||
Within Groups |
76.583 |
18 |
4.255 |
|
|
|
||
Total |
490.359 |
38 |
|
|
|
|
Dari tabel
diatas diperoleh nilai signifikansi deviation from linearity sebesar 0,078 >
0,05. Dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel
memenuhi asumsi linieritas.
UJI
HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa |
|||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
||
B |
Std. Error |
Beta |
|
|
|
||
1 |
(Constant) |
-1.566 |
2.017 |
|
-.777 |
.442 |
|
Metode Komunikatif |
.065 |
.037 |
.276 |
1.750 |
.088 |
|
|
a. Dependent Variable: Abs_res |
Dari
uji glejser diperoleh hasil bahwa variabel metode komunikatif tidak signifikan
terhadap absolut residual (0,088 > 0,05). Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat heterokedastisitas
dalam model regresi penelitian ini.
UJI
KOEFISIEN KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT (R)
Correlations |
|||
|
Metode Komunikatif |
Hasil Belajar Siswa |
|
Metode Komunikatif |
Pearson Correlation |
1 |
.720** |
Sig. (2-tailed) |
|
.000 |
|
N |
39 |
39 |
|
motivasi Belajar Siswa |
Pearson Correlation |
.720** |
1 |
Sig. (2-tailed) |
.000 |
|
|
N |
39 |
39 |
|
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). |
Diperoleh nilai koefisien korelasi
(r hitung) sebesar 0,720 dengan signifikansi 0,000. Dan diperoleh nilai r tabel pada alpha 5% sebesar 0,316.
Dengan demikian diketahui bahwa r hitung (0,720) > r tabel (0,316). Artinya
terdapat hubungan yang signifikan antara metode komunikatif dengan motivasi
belajar siswa.
UJI
KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.720a |
.519 |
.506 |
2.52604 |
a. Predictors: (Constant), Metode Komunikatif |
||||
b. Dependent Variable: motivasi Belajar Siswa |
Diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,519.
Artinya adalah bahwa sebesar 51,9% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh metode komunikatif.
Sedangkan sisanya 48,1% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini.
UJI KOEFISIEN REGRESI SECARA PARSIAL (UJI t)
Coefficientsa |
|||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
||
B |
Std. Error |
Beta |
|
||||
1 |
(Constant) |
63.431 |
3.408 |
|
18.610 |
.000 |
|
Metode Komunikatif |
.397 |
.063 |
.720 |
6.313 |
.000 |
|
|
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa |
Diketahui
nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 % (2-tailed) dengan Persamaan sebagai
berikut:
t tabel = n –
k – 1: alpha/ 2
= 39 – 1 – 1: 0,05/ 2
= 37 : 0,025
= 2,026 (lihat tabel t dengan df=37
dan level of significance 0,025)
keterangan: n : jumlah sampel
k : jumlah variabel bebas
1 : konstan
Diketahui t hitung
(6,313) > t tabel (2,026) atau Sig. (0,000)
< 0,05. Artinya variabel metode komunikatif berpengaruh signifikan terhadap motivasi
belajar siswa.
Tabel
3.4
T
Tabel Statistics |
|||||||||
df |
Level of Significance |
df |
Level of Significance |
||||||
N |
0,005 |
0,010 |
0,025 |
0,050 |
N |
0,005 |
0,010 |
0,025 |
0,050 |
1 |
63,657 |
31,821 |
12,706 |
6,314 |
51 |
2,676 |
2,402 |
2,008 |
1,675 |
2 |
9,925 |
6,965 |
4,303 |
2,920 |
52 |
2,674 |
2,400 |
2,007 |
1,675 |
3 |
5,841 |
4,541 |
3,182 |
2,353 |
53 |
2,672 |
2,399 |
2,006 |
1,674 |
4 |
4,604 |
3,747 |
2,776 |
2,132 |
54 |
2,670 |
2,397 |
2,005 |
1,674 |
5 |
4,032 |
3,365 |
2,571 |
2,015 |
55 |
2,668 |
2,396 |
2,004 |
1,673 |
6 |
3,707 |
3,143 |
2,447 |
1,943 |
56 |
2,667 |
2,395 |
2,003 |
1,673 |
7 |
3,499 |
2,998 |
2,365 |
1,895 |
57 |
2,665 |
2,394 |
2,002 |
1,672 |
8 |
3,355 |
2,896 |
2,306 |
1,860 |
58 |
2,663 |
2,392 |
2,002 |
1,672 |
9 |
3,250 |
2,821 |
2,262 |
1,833 |
59 |
2,662 |
2,391 |
2,001 |
1,671 |
10 |
3,169 |
2,764 |
2,228 |
1,812 |
60 |
2,660 |
2,390 |
2,000 |
1,671 |
11 |
3,106 |
2,718 |
2,201 |
1,796 |
61 |
2,659 |
2,389 |
2,000 |
1,670 |
12 |
3,055 |
2,681 |
2,179 |
1,782 |
62 |
2,657 |
2,388 |
1,999 |
1,670 |
13 |
3,012 |
2,650 |
2,160 |
1,771 |
63 |
2,656 |
2,387 |
1,998 |
1,669 |
14 |
2,977 |
2,624 |
2,145 |
1,761 |
64 |
2,655 |
2,386 |
1,998 |
1,669 |
15 |
2,947 |
2,602 |
2,131 |
1,753 |
65 |
2,654 |
2,385 |
1,997 |
1,669 |
16 |
2,921 |
2,583 |
2,120 |
1,746 |
66 |
2,652 |
2,384 |
1,997 |
1,668 |
17 |
2,898 |
2,567 |
2,110 |
1,740 |
67 |
2,651 |
2,383 |
1,996 |
1,668 |
18 |
2,878 |
2,552 |
2,101 |
1,734 |
68 |
2,650 |
2,382 |
1,995 |
1,668 |
19 |
2,861 |
2,539 |
2,093 |
1,729 |
69 |
2,649 |
2,382 |
1,995 |
1,667 |
20 |
2,845 |
2,528 |
2,086 |
1,725 |
70 |
2,648 |
2,381 |
1,994 |
1,667 |
21 |
2,831 |
2,518 |
2,080 |
1,721 |
71 |
2,647 |
2,380 |
1,994 |
1,667 |
22 |
2,819 |
2,508 |
2,074 |
1,717 |
72 |
2,646 |
2,379 |
1,993 |
1,666 |
23 |
2,807 |
2,500 |
2,069 |
1,714 |
73 |
2,645 |
2,379 |
1,993 |
1,666 |
24 |
2,797 |
2,492 |
2,064 |
1,711 |
74 |
2,644 |
2,378 |
1,993 |
1,666 |
25 |
2,787 |
2,485 |
2,060 |
1,708 |
75 |
2,643 |
2,377 |
1,992 |
1,665 |
26 |
2,779 |
2,479 |
2,056 |
1,706 |
76 |
2,642 |
2,376 |
1,992 |
1,665 |
27 |
2,771 |
2,473 |
2,052 |
1,703 |
77 |
2,641 |
2,376 |
1,991 |
1,665 |
28 |
2,763 |
2,467 |
2,048 |
1,701 |
78 |
2,640 |
2,375 |
1,991 |
1,665 |
29 |
2,756 |
2,462 |
2,045 |
1,699 |
79 |
2,640 |
2,374 |
1,990 |
1,664 |
30 |
2,750 |
2,457 |
2,042 |
1,697 |
80 |
2,639 |
2,374 |
1,990 |
1,664 |
31 |
2,744 |
2,453 |
2,040 |
1,696 |
81 |
2,638 |
2,373 |
1,990 |
1,664 |
32 |
2,738 |
2,449 |
2,037 |
1,694 |
82 |
2,637 |
2,373 |
1,989 |
1,664 |
33 |
2,733 |
2,445 |
2,035 |
1,692 |
83 |
2,636 |
2,372 |
1,989 |
1,663 |
34 |
2,728 |
2,441 |
2,032 |
1,691 |
84 |
2,636 |
2,372 |
1,989 |
1,663 |
35 |
2,724 |
2,438 |
2,030 |
1,690 |
85 |
2,635 |
2,371 |
1,988 |
1,663 |
36 |
2,719 |
2,434 |
2,028 |
1,688 |
86 |
2,634 |
2,370 |
1,988 |
1,663 |
B.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian diatas menunjukan adanya pengaruh
positif dan signifikan antara metode komunikatif terhadap motivasi belajar
Bahasa Arab siswa. Menggunakan metode yang sesuai adalah tingkah laku guru
merespon secara positif proses pembelajaran didalam kelas yang memungkinkandapat
meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran. Penguatan yang diberikan
guru dalam penggunaan metode komunikatif akan memberikan hasil kepada anak
dalam pembelajaran. Metode Komunikatif sebagai membuat
siswa merasa termotivasi dalam belajar dimana pada hari pertama proses
pembelajaran Bahasa. Guru harus
mampu menggunakan metode yang bervariasi supaya dapat mengoptimalkan
perkembangan dan pertumbuhan proses permbelajaran. Berdasarkan
dari jawaban angket yang di isi oleh responden, siswa di MA Nurul falah Air
Molek menganggap metode merupakan suatau pemicu yang dapat meningkatkan proses
serta hasil pembelajaran, yang akhirnya siswa tersebut merasa termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin variative
metode yang dugunakan guru maka akan mampu memberikan konstribusi atau pengaruh
yang signifikan terhadap tingginya hasil pembelajaran.
Sebagai perbandingan, Berdasarkan hasil analisis data dan hasil wawancara
serta obsevasi bahwa metode pembelajaran bahasa Arab MTs Khairul Ummah
menggunakan metode komunikatif, yang menekankan aspek keaktifan mahasiswa dalam
berbicara, sehingga berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasannya yang telah
dipaparkan, maka di dikemukakan beberapa kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode komunikatif terhadap
motivasi belajar Siswa di MA Nurul falah Air Molek. Dan ini dilihat dari nilai t hitung (6,313) > t tabel
(2,026) atau Sig. (0,000) < 0,05. Artinya variabel
metode komunikatif berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa.
Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,519. Artinya adalah bahwa
sebesar 51,9% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh metode komunikatif.
Sedangkan sisanya 48,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model regresi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto ,Suharsismi, 2005. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka
Cipta,
Azies, dan Alwasilah. (1996). Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori dan
Praktik.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Azwar, 2010. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Belajar,
Hermawan, Acep, 2014. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung:
PT
Remaja Rosdakarya
Zaylana, 2010. Psikologi Pembelajaran Bahasa Arab, Pekanbaru: Al-Mujtahadah
Sugiono, 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung:
Alfabeta CV
Purnomo, Puji, 2016. “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi
menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Waktu, Jarak dan Kecepatan”, Jurnal
Pendidikan (Edisi Khusus PGSD), vol 20, no 02, Desember.
Yurnalis,2013 “Motivasi
Belajar Sebuah Strategi Mengungkapkan Potensi Kecerdasan”, Ejournal (Menara
Jurnal Kewirausahaan), vol 12, no 1, thn
[1] Yurnalis, Motivasi Belajar Sebuah Strategi Mengungkapkan Potensi
Kecerdasan, Ejournal (Menara Jurnal Kewirausahaan), vol 12, no 1, thn. 2013.
[2] Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab 2014,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, h. x.
[3] Zaylana, Psikologi Pembelajaran Bahasa Arab 2010, Pekanbaru:
Al-Mujtahadah, h. 79.
[4] Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2014,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, h. 168.
[5] Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,
(Bandung: Alfabeta CV, 2013), h. 14.
[6]
Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), h. 8-9.
[7]
Suharsismi Arikunto, Manajemen Penelitian,( Jakarta: Rineka Cipta, 2005),
h. 247
[8]
Puji Purnomo, Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi menyelesaikan
Masalah Yang Berkaitan Dengan Waktu, Jarak dan Kecepatan, Jurnal Pendidikan
(Edisi Khusus PGSD), vol 20, no 02, Desember 2016.
Post a Comment